Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting
|Home | IT Magazine | Gamer | Serba-serbi | WebSite |

HomeSelamat Datang / Wilujeng Sumping / Welcome / Ahlan Wasahlan

Rabu, 19 Maret 2008

Borland Delphi

Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh Borland (sebelumnya dikenal sebagai Inprise). Bahasa Delphi, yang sebelumnya dikenal sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE

Pada tanggal 8 Februari 2006, Borland mengumumkan akan melepas seluruh jajaran produk pengembangan aplikasi komputernya termasuk di antaranya Delphi.

Lingkungan Pengembangan

Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop dan enterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan yang bersifat general-purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis proyek pengembangan software. Ia juga yang dikenal sebagai salah satu yang membawa istilah RAD tool, kepanjangan dari Rapid Application Development, saat dirilis tahun 1995 untuk windows 16-bit. Delphi 2, dirilis setahun kemudian, mendukung lingkungan windows 32-bit, dan versi c++, C++Builder, dirilis beberapa tahun kemudian. Pada tahun 2001 sebuah versi linux yang dikenal sebagai Kylix tersedia. Dengan satu rilis baru setiap tahunnya, pada tahun 2002 dukungan untuk Linux (melalui Kylix dan CLX component library) ditambahkan dan tahun 2003 .NET mulai didukung dengan munculnya Delphi.Net (Delphi 8).

Chief Architect yang membidani Delphi, dan pendahulunya Turbo Pascal, adalah Anders Hejlsberg sampai kemudian ia pindah ke Microsoft tahun 1996 di mana ia sebagai chief designer C# dan termasuk orang kunci dalam perancangan Microsoft .Net Framework. Dukungan penuh untuk .Net ditambahkan pada Delphi 8 (dirilis pada bulan Desember 2003) dengan penampilan user interface (look and feel) mirip dengan Microsoft Visual Studio .NET.

Delphi 2005 (nama lain dari Delphi 9) mendukung code generation baik untuk win32 maupun .NET, dan seperti yang telah dikenal, fitur-fitur manipulasi data secara live dari database secara design-time. Ia juga membawa banyak pembaruan pada IDE secara signifikan.

Para penganjur delphi mengklaim dengan bahasa pemrograman Delphi, IDE dan component library (VCL/CLX) yang disediakan oleh vendor tunggal memungkinkan satu paket yang lebih konsisten dan mudah dikenali.

Produk delphi ini didistribusikan dalam beberapa rancangan: Personal, Professional, Enterprise (sebelumnya Client/Server) dan Architect.

Bahasa pemrograman

Perbedaan fitur yang utama antara Delphi, Kylix dengan IDE-IDE yang lain adalah keberadaan bahasanya (Bahasa pemrograman delphi), VCL/CLX (Visual Component Library), Penekanan konektifitas database yang sangat baik, dan banyaknya komponen-komponen pihak ketiga yang mendukungnya.

Aspek penting yang perlu dicatat tentang Bahasa pemrograman Delphi termasuk:

  • Penanganan object sebagai reference/pointer secara transparan
  • Properti sebagai bagian dari bahasa tersebut; benar, sebagai getter dan setter (atau accessor and mutator), yang secara transparan mengenkapsulasi akses pada field-field anggota dalam kelas tersebut.
  • Property index dan Default yang menyediakan akses pada data kolektif
  • Pendelegasian (type safe method pointer) yang digunakan untuk memproses event yang dipicu oleh component
  • Pendelegasian implementasi interface pada Field ataupun property dari class.
  • Implementasi penanganan windows message dengan cara membuat method dalam class dengan nomer/nama dari windows message yang akan dihandle.
  • COM bersifat sebagai interface yang independen dengan implementasi class sebagai reference counted
  • Kompilasi yang dapat menghasilkan kode yang berjalan secara native x86 ataupun managed code pada arsitektur framework .NET.

Pro and kontra

Delphi membawa keuntungan-keuntungan berikut:

  • Komunitas pengguna yang besar pada Usenet maupun web [2]
  • Dapat mengkompilasi menjadi single executable, memudahkan distribusi dan meminimalisir masalah yang terkait dengan versioning
  • Banyaknya dukungan dari pihak ketiga terhadap VCL (biasanya tersedia berikut source codenya) ataupun tools pendukung lainnya (dokumentasi, tool debugging)
  • Optimasi kompiler yang cukup cepat
  • Mendukung multiple platform dari source code yang sama

Berikut ini kerugiannya:

  • Partial single vendor lock-in (Borland dapat menetapkan standar bahasa, kompatibilitas yang harus mengikutinya)
  • Terbatasnya kamampuan portabilitas antar-platform OS (sebelum ada kylix)
  • Akses pada platform dan library pihak ketiga membutuhkan file-file header yang diterjemahkan ke dalam bahasa pascal
  • Dokumentasi atas platform dan teknik-teknik yang menyertainya sulit ditemukan dalam bahasa pascal (contoh akses COM dan Win32)

Klon dan alternatifnya

Meskipun tidak bersifat subsitutif penuh terhadap keseluruhan paket delphi, ada beberapa usaha yang dilakukan untuk membuat kompatibilitas bahasa ini menjadi lebih baik atu bahkan lebih buruk dengan membuat kode delphi yang tidak bisa dicapai oleh delphi ataupun kylix sendiri.

Produk-produk berikut bisa membuat kode delphi berjalan dalam alur yang tidak mungkin dilakukan oleh Delphi (seperti dukungan terhadap sistem operasi yang berbeda, distribusi yang gratis dan penggunaan untuk kebutuhan pendidikan, dan penyertaan kode dari kompilernya sendiri) yang menjadikan vendor bisa menjadi lebih independen. Produk-produk berikut ini umumnya digunakan untuk kebutuhan edukasi dan mengusahakan agar sisi aplikasi delphi yang berjalan pada server bisa berjalan pada sistem operasi alternatif selain dari yang didukung oleh delphi/kylix, umumnya produk tersebut sudah mensupport linux sebelum kylix muncul.

  • Bloodshed Dev-Pascal Salah satu IDE Win32 yang mensupport GNU Pascal maupun Free Pascal
  • Free Pascal Kompiler berbasis commandline dengan dialek yang sangat dekat dengan Turbo Pascal dan Delphi. Fitur yang terdapat pada Delphi versi 4 ke atas hanya diimplementasikan pada seri versi 1.9.x (akan menjadi seri 2.0.x). Versi beta ini sudah bisa digunakan secara baik. Beroperasi umumnya pada sistem operasi berbasis x86. Mendukung Linux, Mac OS dan Mac OS X (termasuk implementasi Xcode) pada keluarga PowerPC, dan Linux berbasis AMD64. SPARC and arsitektur Mesin RISC Acorn (ARM) masih sedang dikerjakan dan belum siap dideploy.
  • GNU Pascal secara terpisah didistribusikan sebagai bagian dari GNU Compiler Collection dan tidak mendukung dialek pascal yang diimplementasikan borland
  • InnerFuse merupakan interpreter bahasa Delphi yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi Delphi
  • Lazarus merupakan satu upaya untuk membangun sebuah RAD berbasis Free Pascal.
  • OpenSibyl
  • Virtual Pascal
  • WDOSX
  • Winsoft Pocket Studio

Salengkepna >>>

Meningkatkan Kinerja PC

Jika Kita punya ilmu, maka kita hukumnya wajib memberikannya kepada orang lain yang membutuhkannya. Siapa saja. Karena ada
kata-kata bijaksana Very Happy :

1. Jika kamu punya harta | barang | uang, maka berikan sebagian harta kamu kepada orang lain yang membutuhkannya, dan memang
jadi hak mereka.

2. Jika kamu punya tahta | jabatan | kekuasaan | kekuatan, maka bantu orang yang lemah dan tertindas dengan otoritas-mu.

3. Jika kamu punya ilmu | pengetahuan | keahlian | pengalaman, maka berikan dan bantu mereka yang menginginkannya dan
mengharapkannya.

Dan saya sangat welcome untuk bagi-bagi ilmu ( tentu aja nerima ilmu dari teman2 yang mau beramal bagi-bagi ilmu...please) , kenapa?

Jika harta diberikan, maka ia makin berkurang.

Tapi, jika ilmu diberikan, maka ia makin bertambah.

Lagi pula saya tak punya harta dan tahta Laughing , jadi saya cuma bisa sedekah ilmu saja.

Saya percaya, jika kita sering membantu dan menolong orang, maka kita juga akan sering memperoleh pertolongan dan bantuan dari
orang lain. Jika sering memberi, maka kita juga akan sering menerima. Tapi bukan kita berbuat semata-mata hanya untuk pamrih, tapi
itu sudah menjadi karma atau hukum alam, dan balasan itu nggak usah dicari, karena jika kita berbuat sesuatu yang baik, ganjaran itu
akan datang secara otomatis atau dengan sendirinya, meski tidak segera, tapi entah kapan saja, bahkan adakalanya ia datang secara
tiba-tiba dari arah yang tak pernah kita sangka, justru pada saat kita sangat membutuhkannya.

Ada perkataan baik (hadits, good-speel), sebagai berikut:

Jika mati seorang anak Adam, maka putuslah amal (perbuatan) nya, kecuali tiga perkara.

1. Harta yang dinafkahkan dan tetap digunakan setelahnya.

2. Ilmu yang bermanfaat dan tetap diajarkan berkelanjutan [turun-temurun] setelahnya.

3. Anak yang saleh yang senantiasa mendoakan baginya setelah kematiannya.

Tapi terus terang, saya juga tidak tahu tentang banyak hal, apalagi semuanya, dan masih terus sedang belajar, dengan berpegang
pada kata mutiara Very Happy , bahwa, orang pandai adalah orang yang mau belajar dari pengalamannya, dan orang bijaksana adalah orang mau
belajar dari pengalaman orang lain.

Masalah kelambanan atau perlambatan (degredation) laju (speed, rate) dan unjukkerja (performance) bergantung pada banyakfaktor.

Berikut adalah faktor-faktor tersebut, disusun berurutan berdasarkan pada dominasinya.

01. konfigurasi hardware (perangkatkeras) dan sinkronisasi kerja chip digunakan.

02. BIOS (basic input | otput service) setup.

03. konfigurasi software (perangkatlunak) O/S (operating sytem, sistem operasi)

04. struktur format hard-disk (cakram-keras), baik LLF (low-level format) maupun (HLF) high-level-format, yang mempengaruhi
latency, AT (access time, waktu raih), dan BTR (byte transfer rate, laju pemindahan byte).

05. besarnya kapasitas hard-disk, partisi, dan banyaknya program dan data dalam hard-disk.

06. alokasi dan distribusi program dan data dalam hard-disk | susunan dan penyebaran.

07. besarnya ruang hard-disk digunakan sebagai virtual memory (ingatan maya) dan program overlay (tindihan program).

09. besarnya ukuran berkas system registry dan compactness (kekompakan) berkas system registry (daftaran sistem).

10. banyaknya program pada load dan run di system registry.

11. banyaknya program pada startup pada start-menu.

12. banyaknya program TSR (terminate and stay resident in memory).

13. program task priority and schedulling (prioritas dan penjadwalan tugas program).

14. screen appearance (tampilan layar).

15. banyaknya icon program pada system tray dan pada quick launch tool-bar dan pada screen.

16. disintegrasi dan fragmentasi berkas dalam hard-disk sehingga menimbulkan orphan clusters.

17. banyaknya berkas data yang tidak kompak sehingga mengambil ukuran berkas lebih besar daripada semestinya dan menggunakan
cluster terpisah.

18. banyaknya berkas tak perlu atau sampah

19. program anti-virus digunakan dan scan setting, security level dan birokrasi pemeriksaan ditetapkan.

20. keberadaan wacther, spywatch, virus-like, cookies, di hard-disk | memory

21. dll.

Faktor diatas adalah untuk PC berdiri sendiri. Jika PC terhubung dalam network (jaring-kerja) dan atau tersambung ke internet
(antar-jaring), maka faktor tersebut membengkak sampai 30 atau bahkan 50 item.


Tapi yang jelas, beberapa faktor saling berkaitan satu terhadap yang lain. Ada faktor pengaruhnya besar dan ada faktor
pengaruhnya kecil, dan ada faktor yang pengaruhnya kondisional alias bergantung pada keadaan, dimana pada satu keadaan tertentu
pengaruhnya kecil, tapi pada keadaan tertentu lain dampaknya sangat signifikan, besar dan terasa. Ada faktor yang dianggap sepele
dan sering diabaikan, ternyata dampaknya cukup dominan terhadap AT dan BTR, seperti struktur format hard-disk, alokasi dan
distribusi program dan data dalam hard-disk, dan fragmentasi berkas.

Lain daripada hal diatas, ada sedikit masalah dengan IP-IV (Intel Pentium IV) dan MS-Win-XP (Microsoft Windows experience).

IP-IV merupakan kelanjutan IP-III (Intel Pentium III), tapi ternyata kemudian tak se-efisien dan se-efektiv seperti
pendahulunya. Ada kejenuhan dan hambatan pada banyaknya transistor per inci, dan pengaruhnya secara tak langsung pada siklus aliran
instruksi. Karena itu, Intel tak menggunakan IP-IV untuk computer server, tapi 2 (dua) IP-III atau IP-III ganda, alias dual
processor, Intel Xeon, atau Intel Itanium. Kelemahan IP-IV ini diperbaiki dengan produk Intel terakhir ini, Intel 2D (dual), yang menerapkan konsep dual-processor dualcore....sekarang intel lagi jor-joran iklan intel core 2 duo.

MS-Win-XP merupakan pemanduan kembali MS-Win yang dulu dipisahkan atas dua jalur. Pertama, yaitu non NT, seperti Win 2.xx
(Windows 286), Win 3.xx (Windows 386, Windows for WorkGroup), Win 4.xx (Windows 486, Windows 95 16-bit, Windows 95 32-bit alias
Windows 97), dan Win 5.xx (Windows 98 | 98 SE (second edition) ), dan terakhir Windows [1999-2000] ME (millenium edition). Kedua, NT
(network technology), seperti Win NT 3.xx, NT 4.xx, dan Win 2K (Windows 2000), yang lebih ramping dan lebih cepat.

Jika dulu, Microsoft memisah dua jalur Windows, non-NT untuk graphical appearance and comfortability (penampilan grafis dan
kenyamanan) dan NT untuk system performace and security (unjuk-kerja dan keamanan sistem), maka sejak 2001 dua jalur ini
dipertemukan kembali dalam satu O/S, MS Windows [2001-2002] XP.

Apa yang terjadi??? Windows XP menggabung security Win 2K dan comfortability Win 98, tapi juga mewarisi kelambatan Plus
package Win 98. Ini menjelaskan mengapa Windows XP menjadi lamban dibanding versi Windows pendahulunya.

Kita ukur menggunakan PC sama. Sangat terasa bahwa bahwa Win 97 (Win 95 32-bit) jauh lebih cepat daripada Win 98. dan
masing-masing bekerja lebih cepat tanpa Plus pack. Demikian juga Win 2000 [NT] jauh lebih cepat daripada Win 2002 [XP].

Thus, GUI (graphical user interface) atau beautical apperance (tampilan cantik) menjadi beban atas technical performace
(unjukkerja teknis). Dan Microsoft sangat memahami hal ini, karena itu disediakan option (opsi, pilihan) untuk dominasi, apakah
appearance atau performance, atau balance antara mereka [default choice].

Jika kita suka penampilan Windows screen yang 'wah' atau 'aduhai', maka silahkan pilih appearance, dengan konsekuensi
kelambatan. Sebaliknya, jika butuh kecepatan, ringkas dan ramping, maka pilih performance. Kamu bisa melakukannya via klik kanan
icon My Computer, select properties, juga via Screen | Video properties, dan StartMenu properties.

Percaya atau tidak, silahkan buktikan sendiri bahwa, PC Pentium III dengan Windows 2000 [NT], jauh lebih cepat daripada PC
pentium IV dengan Windows [2002] XP.

Disamping beberapa versi dan edisi Windows, Microsoft juga mengeluarkan Windows dalam dua edisi aplikasi, yaitu client edition
dan server edition, dengan beberapa sub-editions [standard, corporate, data-center, web]. Windows server edition lebih mengutamakan
system security and performace daripada yang client edition.

Sebelum 2000, sever edition hanya dalam versi NT, kemudian sejak 2000, Microsoft meluncurkan Windows 2000 [NT] client
[profesional edition] yang dilengkapi dengan beberapa SP [service pack: 1, 2, 3, 4, etc]; dan Windows 2000 [NT] server family. Lalu
Windows [2002] XP client [home edition, professional edition] yang dilengkapi dengan beberapa SP, dan Windows 2003 [XP] Server.

Silahkan cek, untuk PC sama, Windows 2003 [XP] Server lebih cepat daripada Windows [2002] XP tanpa dan dengan SP 1 atau SP 2.

Karena tak mungkin menjelaskan semua atau satu per satu solusi untuk kelambatan PC disini, disarankan yang bisa kita
lakukan adalah:

Pertama dari semua, kamu harus punya akses sebagai System Administrator.

01. set BIOS to optimum performace [ketika booting, tekan Del atau Fn, tergantung versi BIOS, pilih optimum performance]. Tapi
hati-hati, jangan coba-coba mengubah setting lain yang kamu tak mengerti, terutama menyangkut speed dan frequency, dan memory
refresh rate [kecuali kamu tahu betul microprocessor clock frequency dan memory time].

02. set Windows to dominant performance alias utamakan unjuk-kerja [klik icon My Computer, klik kanan, klik Properties, klik
Advanced, pilih Performance, klik Settings, klik Visual Effects, cek Adjust for best performance].

03. set computer to server [reset via screen, klik kanan, kilk Properties, klik Screen Saver, klik Power Schemes, pilih Power
Schemes: Always On / Server; jangan home/office desk, atau portable/laptop].

04. gunakan theme klasik untuk display screen [reset via screen, klik kanan, kilk Properties, klik Themes, pilih Theme:
Windows Classic; klik Desktop, pilih Backgound: none (atau Windows [XP | NT | default)].

05. gunakan tampilan klasik untuk display screen [reset via screen, klik kanan, kilk Properties, klik Appearance, pilih
Windows and Buttons: Windows Classic Style; klik [Visual] Effects, uncheck semua [Visual] Effects].

06. set hardware acceleration to maximum [[reset via screen, klik kanan, kilk Properties, klik Settings, klik Advanced, klik
Troubleshoot, pilih Hardware Acceleration: Full | Maximum].

07. gunakan tampilan klasik untuk start menu [klik start menu, klik kanan, klik Properties, klik Start Menu, cek Classic Start
Menu].

08. minimisasi icon di systray (system tray) yang berasal dari run folder in registry [klik Start, klik run, ketik Open:
regedit[.exe];

pada lajur kiri klik HKEY_LOCAL_MACHINE, klik Software, klik Microsoft, klik Windows, klik current version, klik run;
klik Menu File, klik export, ketik FileName: HKLM-SW-MS-WIN-CV-RUN.reg, klik save; pada lajur kanan pilih shortcut program TSR akan
dibuang, pilih sublajur Name, klik kanan, klik delete]. Kalau kamu ingin mengembalikan seperti semula, klik Menu File, klik import,
pilih FileName: HKLM-SW-MS-WIN-CV-RUN.reg tadi, klik Open, Atau kalau kamu sudah keluar dari program registry editor, klik berkas
eksport HKLM-SW-MS-WIN-CV-RUN.reg tadi, klik Ok. Hati-hati dalam mengubah system registry, lakukan export sebelum melakukan
pengubahan sehingga bisa dipulihkan kembali bila ada kesalahan. Ingat kesalahan satu titik bisa mengakibatkan O/S tak beroperasi
sebagaimana mestinya. Salah-salah kamu harus menginstal ulang Windows kalau system restore tak berfungsi.

09. minimisasi banyak icon di systray (system tray) yang berasal dari startup menu [klik Start, klik Programs, klik Startup,
pilih TSR program shortcut ingin dibuang, klik kanan, klik Delete; atau via Windows Explorer: %SystemDrive%\Documents and
Settings\[user account]\Start Menu\Programs\Startup].

10. minimisasi banyak icon di quick-launch tool-bar (batang-alat luncur-cepat) [pilih program shortcut icon ingin dibuang,
klik kanan, klik Delete; atau via Windows Explorer: %SystemDrive%\Documents and Settings\[user account]\Application
Data\Microsoft\Internet Explorer\Quick Launch toolbar].

11. minimisasi banyak icon di desktop screen [pilih program shortcut icon ingin dibuang, klik kanan, klik Delete; atau via
Windows Explorer: %SystemDrive%\Documents and Settings\[user account]\Desktop].

12. pisahkan O/S, program, dan utility terhadap data dalam dua partisi hard-disk [bisa digunakan program PowerQuest | Symantec
Norton Partition Magic version 8.xx]. Jika hard-disk kamu 20 GB, bagi masing-masing 10 GB, Jika 40 GB, bagi 10/30 atau 20/20,
bergantung mana lebih banyak, program atau data.

13. clear unused entry dari system regitry [bisa gunakan program Microsoft Registry Cleaner (RegClean.exe), atau OnTrack
RegistryCleaner [part of OnTrack Fix-It Utilities], atau Symantec Norton WinDoctor [part of Symantec Norton Utilities dari Norton
SystemWorks]], kemudian compact sytem registry [bisa gunakan OnTrack RegistryDeFrag [part of OnTrack Fix-It Utilities], atau
Symantec Norton RegistryPacker [part of Symantec Norton Utilities], atau bisa dilakukan langsung via MS DOS prompt]. Compacting the
Registry: How to compact the registry? [1. Boot to true MS DOS mode, not a Windows MS DOS Prompt or Command prompt. 2. Run Microsoft
Registry Editor (RegEdit.exe), and then export the entire Registry into other file, say, compact.reg 3. Then exit Registry Editor
and run it again with the following switch: REGEDIT /C COMPACT.REG].

14. copy (salin) berkas data [document, speadsheet, presentation, database, etc] [.doc, .xls, .ppt, .mdb] yang sering
mengalami editing (penyuntingan) ke berkas baru, alias buat replika dengan nama baru, dan delete (buang, hapus) berkas lama. Ini
akan membuat berkas lebih kompak dan ukurannya lebih kecil, sehingga lebih efisien dan efektiv, karena AT (acces time) lebih
singkat.

15. lakukan deframentasi disk [klik kanan icon My Computer, klik Explore, pilih drive, klik kanan, klik Properties, klik
Tools, pilih Error-Checking, klik Check Now; kemudian pilih Defragmentation, klik Defragment Now; atau bisa juga gunakan kombinasi
OnTrack DiskFixer dan OnTrack DiskJetDefrag, atau kombinasi Symantec Norton DiskDoctor dan Symantec Norton SpeedDisk], minimum
seminggu sekali, bergantung pada frekuensi file creation and editing (penciptaan dan penyunting berkas).

Perlu dicatat bahwa, sebelum melakukan disk cheking dan defragmentation, sebaiknya kosongkan folder History
[SystemDrive%\Documents and Settings\[user account]\Local Settings\History]; buang berkas sementara tak perlu, seperti *.tmp, *.log,
~*.* [%SystemDrive%\Documents and Settings\[user account]\Local Settings\Temp], tapi hati-hati, karena banyak *.tmp yang selalu
dibutuhkan program tertentu; kemudian kosongkan berkas sementara internet [%SystemDrive%\Documents and Settings\[user account]\Local
Settings\Temporary Internet Files; atau klik kanan program shortcut icon Internet Explorer, klik Properties, klik Clear History,
Clear Files, Clear Cookies]. Buang current program and data shortcuts [SystemDrive%\Documents and Settings\[user account]\Recent;
SystemDrive%\Documents and Settings\[user account]\Applicatiohn Data\Microsoft Office\Recent; atau klik Start, klik Properties, klik
Start Menu, klik Customize, klik General, klik Clear List; klik Advanced, klik Clear List]. Beberapa berkas sementara juga terdapat
di folder lain [%SystemDrive%\%SystemRoot%\; [%SystemDrive%\%SystemRoot%\Temp; [%SystemDrive%\%SystemRoot%\Sytem32]. Tapi harus
hati-hati, karena ada berkas sistem. Atau untuk mengosongkan disk bisa digunakan progam Microsoft Disk CleanUp Manager
[%SystemRoot%\System32\cleanmgr.exe], atau OnTrack DiskCleaner.

Lakukan yang lain dari 20 item faktor kelambanan diatas, kalau kita tahu caranya. Kalau tidak yang 15 ini sudah memberikan
pertambahan laju yang lumayan dan cukup signifikan.

Sementara cukup sampai disini dulu, silahkan coba, dan maaf bila ada salah ketik dan harap maklum. Buat rekan-rekan lain yang lebih senior dan punya solusi praktis silahkan mengirim tanggapan [nobody `s perfect Embarassed ].


Note : untuk setiap mengedit regestry...hati-hati lakukan backup dulu kesalahan bukan tanggung jawab penulis Laughing
diambil dari: intenalumni

Salengkepna >>>

AMD

Tentang AMD

Kalo secara teori arsitektur AMD bisa dikatakan lebih baik, tapi dalam kinerja sebenarnya tidaklah terlalu signifikan. Teknologi HT yang diadopsi AMD memang jauh lebih cepat sampai 2000MT ketimbang Intel yang menggunakan FSB yang sampai terbaru saja baru mencapai 1333 dari sebelumnya 1066. Namun hal itu tidak serta merta dapat mengalahkan intel. Hal tersebut mungkin disebabkan karena intel yang selalu lebih dahulu menggunakan teknologi memory terbaru. Ya ukur saja, kalo sekarang Intel sudah mengadopsi DDR3 yang beberapa sekian persen lebih cepat ketimbang DDR2, bukan tidak mungkin bahwa kinerja Intel pun akan dibantu oleh proses kinerja memory, yang berarti semakin cepat kinerja memory dan prosesor semakin cepat data yang diproses. Nah untuk AMD, AMD terkesan memacu kinerja memory disebabkan memory controller terintegrasi dengan prosesor, jadi kalo kita menggunakan memory kelas kacangan, jangan harap kinera PC ok! Hal tersebut cenderung menyebabkan PC suka Hang.. Dan juga seperti yang saya katakan dalam posting saya sebelumnya bahwa AMD akan selalu merubah arsitektur prosesornya disebabkan munculnya jenis memory terbaru, lihat saja lompatan perubahan socket
AMD dari socket A hingga AM2 hingga AM3 yang akan datang yang begitu cepat muncul dalam hitungan tahun. Dan integrated memory controller pada AMD menyebabkan prosesor AMD bersuhu dan bervoltase lebih tinggi ketimbang Intel, yang berarti AMD lebih panas dan boros daya. Namun, maniak AMD bisa bersenang hati prosesor socket AM3 masih bisa kompatible dengan socket AM2, tapi tidak sebaliknya, soale integrated memory controller pada prosesor AM2 tidak mendukung memory DDR3. Iniliah peta kelemahan AMD. AMD takut kehilangan maniaknya karena memaksa mereka untuk ganti motherboard jika prosesor terbaru AMD muncul, jadi dibuatlah prosesor baru yang bisa kompatibel dengan Mobo lama. Hal itulah yang membuat AMD nggak mau menjual prosesornya mahal-mahal karena takut AMD mania kecele he he hee… Untuk AMD mania! Maaf ya saya Cuma unek-unek aja kok.

1. Inget ya.. Hypertransport AMD itu bukan hanya jalur FSB.. tapi dia semacam chip to chip networking.. jalurnya gede kayak jalan tol.. sistem kerjanya canggih. Makanya dengan Hypertransport NVIDIA dan ATI bisa bikin 2 VGAcard yg jalan bareng (SLI dan Xfire).
HaliniintelBelumpunya..

2. Memory controller AMD memang terintegrasi di processornya..
Keuntungannya adalah lantaran memory controller udah diambil alih oleh processor, maka chip mobo (northbridge) kerjanya jadi lebih enteng, dan dia bisa dijejali dengan macam2 fitur laen, tanpa bergantung pada chip laen (south bridge).
Intel memang masih konvensional.. memory controller dipasang di chipset mobo. Tapi kedepannya, dulu ada kabar kalo Intel juga akan seperti AMD.. memory controller di processor..

Oia.. dalam dunia OC, memory controller terintegrasi malah bikin nyaman.. semisal FSB sama2 naek tinggi, meskipun pake divider, tapi pinalty-nya tidak segede processor dengan memory controller di chipset..

3. AMD bersuhu tinggi?? Wakakaka.. info jaman kapaann?? Sejak generasi K8 AMD sudah dingin.. dan K8 inilah processor pertama AMD dengan memory controler terintegrasi..

Oia, dan karena arsitektur AMD yg efisien, AMD ga butuh clock yg tinggi agar performanya bisa setara dengan Intel.. Krn makin tinggi clock.. makin tinggi pula voltase yg dibutuhkan..
makin tinggi voltase = makin panas...

Pentium-4 3Ghz.. bisa ditandingi dengan Athlon64 3200+ dengan clock 2Ghz saja..

Dual Core AMD juga lebih dingin dari pada Pentium-D Intel..
Lebih dingin.. tetapi kinerja lebih cepat..

Tapi rupanya intel sadar.. makanya kluar Core2Duo.. clock kecil.. performa gahar...

4. Menurut saya, Intel pake DDR2 itu lantaran latar belakang Pentium.. Arsitektur boros daya, pipeline panjang, dan butuh masukan data yg besar.. Nah DDR biasa saja engga cukup. Makanya Intel beralih ke DDR2..

Tapi semenjak core duo.. bahkan mungkin generasi Pentium-M Dothan.. Intel udah sadar...

Kalo AMD.. rasanya arsitekturnya udah efisien.. ga butuh masukan data gede.. tapi lebih butuh kecepatan masukan data.. makanya latency di memory bisa mempengaruhi kinerja processor AMD..

Tapi untuk generasi AM2, dan mungkin selanjutnya.. semoga saja AMD bisa memanfaatkan besaran speed memory yg ada sekarang.

5. Namanya teknologi ya selalu berubah. Ga bisa selamanya pake soket yg sama..
Tapi liat aja..

Dulu jaman pentium4, soket 478 juga pindah ke soket 775.. ga bisa dipasang khan?

terus.. meskipun sama2 soket 775 tapi koq ga bisa dipasangin dualcore??
itu terjadi di chipset i915/i925.. kalo mo pentium-D kudu pake chipset i945/i955..

teruussssss...
muncul core2 duo awal.. yg punya i945/i955 apa bisa dipasangkan dengan core2 duo?
jawabnya mungkin ada yg bisa..
tapi inget! Itu eksperimental.. alias ga resmi disupport.. lantaran Core2 duo itu butuh PWM yg beda dengan Pentium-D.
Nah.. sayang banget bagi pemilik mobo chipset i975.. udah beli mahal2.. ga bisa dipasang dengan core2 duo..
Akhirnya Intel merilis revisi i975X yg support core2 duo..

Kalo AMD, rasanya masih mending..
dulu soket 754..
trus kluar soket 939..
bagi pemilik soket 939 (termasuk saya), bisa upgrade ke dual core (athlon-X2) soket 939 hanya dengan Update bios saja..
Bahkan soket 939 bisa dipasangkan dengan processor server.. AMD Opteron..

sekarang soket AM2.. udah dualcore.. tapi bilangnya masih akan kompatible dengan processor yg pake AM2+

AM2 dan AM2+ itu hanya beda versi HT-nya saja..

Soal AM3.. saya blum tau.. lantaran blum ada info…

Salengkepna >>>

7 Teknologi Lama

Memiliki komputer terbaru dan tercepat memang memberikan kepuasan yang tersendiri. Biasanya membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk membeli teknologi komputer yang terbaru, oleh karena itu sebaiknya anda berpikir masak-masak sebelum menghabiskan uang tabungan anda, karena teknologi tersebut hanya akan menjadi rongsokan di masa depan seperti yang terjadi pada beberapa contoh dibawah ini:

1. Remington Univac: USD159.000 untuk 1000 Word Memory dari 12 Karakter Alphanumeric.

Photobucket

2. Apple Lisa: USD9.995 untuk sebuah Prosesor 5MHz, RAM 512 Kb dan sebuah Hard Drive 5Mb.



Apple Lisa

3. X Comp Hard Disk: USD3.398 untuk kapasitas penyimpanan 10Mb dan waktu pencarian 70MS.


Photobucket

4. ISC Color Terminal: USD3.300 untuk sebuah 8 Color Display berukuran 13 inch dan Mini Disk Drive 51Kb.



. ISC Color Terminal

5. HP 1000 Model 45: USD46.500 untuk sebuah Hard Drive 20Mb dan RTE-IV Operating System.


HP

6. Tandy PC: USD8.499 untuk sebuah Prosesor 20MHz dan RAM 2Mb


Photobucket

7. Apple Micro Computer: USD666 untuk RAM 4Kb, built in keyboard dan Power Supply 28 Amp.


Apple Micro Computer

Untuk sumber artikel klik di sini.

Salengkepna >>>

Routing di Linux

SETTING ROUTER

A. Setting Main Gateway (MGW)

  1. Minta IP public ke ISP lengkap dengan Netmask, Broadcast dan DNS nya.
  2. Kemudian buat file ifcfg-eth1 untuk memasukkan daftar IP dari ISP tersebut. Misalnya:

RANGE : 202.159.121.0/29
IP : 202.159.121.2
GATEWAY : 202.159.121.1
Nemask : 255.255.255.248
broadcast : 202.159.121.7
DNS1 : 202.159.0.10
DNS2 : 202.159.0.20
berarti kita mendapatkan IP 5 buah dari 202.159.121.2 - 202.159.121.6

3. Kalau sudah ada langsung diisikan saja ke dalam file tersebut. Misal:

[root@sendy ~]# nano /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1

Lalu isi dengan:

DEVICE=eth1

BOOTPROTO=static

HWADDR=00:16:36:1F:4F:B9

ONBOOT=yes

IPADDR=212.95.212.54

NETMASK=255.255.255.248

BROADCAST=212.95.212.56

NETWORK=212.95.212.0

USERCTL=no

Untuk menyimpan configurasi dengan mengetik:wq!

Penjelasan :

DEVICE = Merupakan penamaan dari interface Lan Card pada linux router(yang biasanya dikenal dengan eth0,eth1,eth2..dst)

BOOTPROTO = static:Merupakan protokol static(IP yang tidak berubah-ubah),selain itu ada option BOOTPROTO = dhcp(IP yang selalu berubah-ubah/dynamic)

ONBOOT = Konfigurasi ini akan tetap tersimpan walaupun router direstart

HWADDR = 00:16:36:1F:4F:B9:Untuk Mac Address dari Lan Card

IPADDR,NETMASK,BROADCAST,NETWORK = Informasi IP yang diberikan dari ISP

USERCTL =no :User selain user root atau administrator tidak diizinkan untuk merubah isi file ini

4. Setting DNS resolve:

[root@sendy]$ vi /etc/resolv.conf

lalu isi dengan nameserver dari isp kita tadi :

nameserver 202.159.0.10
nameserver 202.159.0.20

lalu simpan dengan menekan :wq

Kedua-duanya diisikan dengan IP server DNS dari ISP

  1. Edit file network.

[root@sendy ~]# nano /etc/sysconfig/network

NETWORKING=yes

HOSTNAME=cyberkost.my.domain

GATEWAY=202.159.121.1
Penjelasan:

NETWORKING=yes:mengaktifkan sistem jaringan

HOSTNAME=cyberkost.my.domain:nama komputer atau host dari router linux kita

GATEWAY=202.159.121.1:IP gateway dari ISP

  1. Restart Network.

[root@sendy]$ /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]

[root@sendy]#chkconfig –level 2345 network on

  1. Testing Network.

testing dengan ngeping ke default gateway 202.159.121.1

[root@sendy]$ ping 202.159.121.1


PING 202.159.121.1 (202.159.121.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms

— 202.159.121.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms

Testing untuk ping google.com untuk ngecek DNS nya
kalau muncul :


PING google.com (216.239.39.99) 56(84) bytes of data.


berarti DNS kita untuk MGW sudah bekerja, tapi kalau belum bekerja maka akan muncul:

ping: unknown host google.com

supaya mgw ini bisa sekaligus di gunakan sebagai ns server
oleh client maka harus di install daemon bind atau
daemon nameserver yang lain
ataukalau sudah ada tinggal idupin Bind nya

[root@sendy]# /etc/init.d/named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
[root@sendy]#chkconfig –level 2345 named on

  1. Setting IP MGW

[root@sendy]$ vi /etc/sysconfig/network


lalu isi dengan :


NETWORKING=yes
HOSTNAME=sendy
GATEWAY=202.159.121.1

sekarang kita set ip untuk cliennya
misalnya ip ke client adalah :
192.168.0.1/24
IP : 192.168.0.1
netmask : 255.255.255.0
broadcast : 192.168.0.255
RANGE IP CLIENT : 192.168.0.2-192.168.0.254

Setting ip untuk eth1 (yang ke client)

Memberi IP 192.168.0.1 di eth1

[root@mgw cachak]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1

lalu isi dengan :

DEVICE=eth1
BOOTPROTO=static
IPADDR=192.168.0.1
NETMASK=255.255.255.0
BROADCAST=192.168.0.255
ONBOOT=yes
USERCTL=no

Lalu simpen dengan menekan :wq

Restart Networknya.

[root@mgw root]$ /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down interface eth1: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
Bringing up interface eth1: [ OK ]

9. Testing dengan ping IP eth1.

[root@mgw cachak]$ ping 192.168.0.1
PING 192.168.0.1 (192.168.0.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms

— 192.168.0.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms

Setting IP computer client dengan ketentuan di bawah ini :

IP : 192.168.0.2 - 192.168.0.254
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1

Misal:

Client01
===============================
IP : 192.168.0.2
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1

Client02
===============================
IP : 192.168.0.3
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1

dan seterusnya sesuai banyaknya client,yang berubah hanya IP
untuk client windows maka setting IP
di bagian Start Menu/Setting/Control Panel/Network

setelah di setting ip client, maka coba ping ke 192.168.0.1
dari client,kalau berhasil berarti client dan MGW nya sudah tersambung.

Setting MGW supaya client bisa internat dengan menggunakan NAT

Matikan IP Tables nya.

[root@sendy]# /etc/init.d/iptables stop
Flushing all chains: [ OK ]
Removing user defined chains: [ OK ]
Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]
[root@sendy]#

Tambahkan IPtables untuk Source NAT sesuai dengan ip di eth0


[root@sendy]# /sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING
-o eth0 -s 192.168.0.0/24 -j SNAT –to-source 202.159.121.2
[root@sendy]# /sbin/iptables-save > /etc/sysconfig/iptables
[root@sendy]# /etc/init.d/iptables restart
Flushing all current rules and user defined chains: [ OK ]
Clearing all current rules and user defined chains: [ OK ]
Applying iptables firewall rules: [ OK ]
[root@sendy]# iptables-save

disini standar sekali dan tidak ada proteksi
untuk mengetest nya kita browser di client lalau buka google.com,
kalau jalan berati sudah berhasil )

B. INSTAL DHCP

sekarang kita coba DHCP
untuk menginstall DHCP cukup dengan perintah di bawah ini

1. Install DHCP perintah seperti dibawah ini:

[root@sendy]# yum -y install dhcp

2. Copy DHCP dari user ke etc dengan perintah:

[root@sendy]# cp /usr/share/doc/dhcp-3.0.5 /dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf

3. Edit settingan DHCP dengan perintah:

[root@sendy]# vi /etc/dhcpd.conf
ddns-update-style none;
ignore client-updates;

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

# — default gateway
option routers 192.168.1.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;

option nis-domain “domain.org”;
option domain-name “domain.org”;
option domain-name-servers 203.84.136.2, 203.84.140.4;

option time-offset -18000; # Eastern Standard Time
# option ntp-servers 192.168.1.1;
# option netbios-name-servers 192.168.1.1;
# — Selects point-to-point node (default is hybrid). Don’t change this unless
# — you understand Netbios very well
# option netbios-node-type 2;

range dynamic-bootp 192.168.1.128 192.168.1.254;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;

Seperti biasa simpan dengan mengetik ” :wq!”

4. Jalankan perintah DHCP dengan perintah:

[root@loclhost~]# /etc/init.d/dhcpd start

Kalau sudah di setting semuanya coba ping 192.168.0.1 bila masih belum bisa jalan maka restart saja networknya.

Salengkepna >>>
Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting

Lokasi anda